Berikut report aksi #JakartaGawatDarurat 20 Maret 2015 bertempat Balaikota DKI Jakarta dan longmarch ke DPRD DKI JAKARTA, oleh Green Force UNJ.
"Jakarta, 20 Maret 2015. Siang hari ini cuaca Jakarta
kalah panasnya oleh semangat mahasiswa yang kembali melakukan aksi turun ke
jalan. Ratusan mahasiswa yang menamakan dirinya Solidaritas Mahasiswa Anti
Korupsi (SOMASI) menuntut Pemerintah menuntaskan kisruh APBD yang tak kunjung
usai.”
Pukul 14.05 massa aksi berdiri tepat berada didepan
Balaikota Jakarta untuk melontarkan tuntutannya. “Berdirinya kami disini BUKAN
untuk membela Ahok dan ataupun DPRD, kami disini untuk MENUNTUT KEDUAnya
menyelsaikan masalah APBD 2015 ini dan berdirinya kami disini murni untuk
membela hak-hak rakyat Indonesia yg di Jakarta. Hidup rakyat Indonesia!”
tamparan keras dari salah seorang orator.
Suhu semakin memanas kala tim delegasi kami tidak berhasil
membawa Ahok untuk berdiri bersanding bersama kami untuk sekedar
bercengkramaseputar #KisruhAPBD. Namun itu tak menjadikan semangat kami luntur untuk
kembali menyuarakan hak-hak rakyat. Kami tetap melanjutkan aksi. Satu persatu
perwakilan dari berbagai kampus menyampaikan orasi terbaiknya diatas “panggung
mahasiswa”. Kami tidak akan berdiam diri sampai semua masalah ini selesai,
semangat kami tidak akan padam selama kedzaliman masih terdengar di telinga
kami.
Kemudian massa aksi dengan khidmatnya menyanyikan lagu
Darah Juang untuk kembali mengingatkan bahwa masih banyak rakyat yang harus
diperhatikan ketimbang berdebat tentang masalah yang sampai sekarang belum
ditemukan titik terangnya.
Pukul 15.05 kami berhijrah menuju gedung DPRD DKI Jakarta.
Langkah kaki kami kian pasti. Berjalan dan berlari kecil sambil menyanyikan
lagu kebanggaan mahasiswa, Totalitas Perjuangan. Dengan cerianya kami
menyanyikan lagu ditengah-tengah perjalanan sambil menyapa warga Jakarta yang
tengah menyaksikan aksi kami. Kami melakukan ini semua tidak lain hanya
untukmu, rakyat Indonesia.
Setibanya kami didepan gedung DPRD kami langsung merapikan
dan merapatkan barisan kemudian kembali melanjutkan aksi.Kisruh APBD ini sangat
merugikan rakyat, banyak pegawai yang tersendat upahnya, yang lebih
memperihatinkan adalah pasien-pasien di rumah sakit yang terlantar dan masih
banyak sekolah-sekolah yang gedungnya rusak tak terurus. Ini semua karena
pemerintah yang sedang asik bermain ‘sinetron’. Kapan RAPBD dirampungkan? Beri
kami kepastian!
Waktu semakin sore namun semangat kami tetap semangat
pagi. Ada beberapa mahasiswa yang mewakili kami untuk bertemu dengan pihak
DPRD. Kami berharap ada secercah harapan dari dalam. Sambil menunggu hasil dari
dalam, perwakilan tiap-tiap kampus mengirim satu punggawanya untuk kembali
berorasi.
Seorang orator putri dengan gagahnya berorasi
“rekan-rekanku kalian tau makna reff dari lagu Totalitas Perjuangan? ‘wahai
kalian yang rindu kemenangan’” Sebuah kalimat sederhana yang sarat makna, ya kami
mengaharapkan kemenangan atas kebenaran.
Kami hanya berharap pemerintah segera menuntaskan
kisruh-kisruh yang berkepanjangan ini. Tuntaskan hak angket, adili siluman
anggaran APBD DKI Jakarta, dan berhenti melempar wacana di media, kami lelah
dengan drama-drama yang terngiang di telinga hingga membuat rakyat semakin resah.
Waktu menunjukkan pukul 17.30 namun semangat juang massa
aksi patut diacungi jempol. “kami akan terus dan tetap mengawal, menunggu
keputusan hak angket. Jika sampai tanggal 25 Maret masih belum ada kejelasan,
kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi untuk turun aksi. Apakah kalian
siap rekan-rekan?” ujar sang orator. Massa aksi pun dengan kompaknya menjawab
“kami siap dan akan selalu siap!”.
Aksi ditutup dengan kembali menyanyikan lagu kebanggan
mahasiswa. Dengan wajah sumringah massa aksi pun kembali ke koordinator kampus
masing-masing.
Kami tidak akan berhenti disini. “berjuta kali turun aksi,
bagiku satu langkah pasti” kami akan terus ‘menegur’ pemerintah dan segala
kebijakan-kebijakannya yang menyengsarakan rakyat. Mahasiswa ada untuk rakyat!
Mahasiswa, bergeraklah!
Hidup Mahasiswa!!
Hidup Rayat Indonesia!!!
0 semangat:
Posting Komentar